4 Jenis Obat untuk Menghilangkan Bekas Luka, dari Krim Sampai Antibiotik
Bekas luka bisa timbul dari jerawat, luka bakar, atau luka lainnya yang kemudian menyebabkan trauma pada kulit Anda. Untuk menghilangkan bekas luka pada dasarnya butuh waktu yang lama, tergantung dari keparahan luka yang Anda alami itu sendiri. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Ada beberapa obat yang membantu menghilangkan bekas luka dan bisa didapat di apotek atau toko obat.
Krim dan obat untuk menghilangkan bekas luka
Menurut American Academy of Dermatology, luka merupakan kondisi pembentukan jaringan parut pada kulit yang sebenarnya merupakan bagian dari proses penyembuhan kulit itu sendiri. Namun, terkadang ada beberapa bekas luka yang membandel sehingga mengganggu penampilan seseorang. Untuk menghilangkan bekas luka, ada baiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter. Dokter akan meresepkan krim, perawatan atau obat minum mana yang cocok sesuai kebutuhan dan tujuan Anda,
1. Tretinoin
Tretinoin atau Retin-A merupakan salah satu krim obat yang dibuat dari vitamin A. Menurut University of Maryland Medical Center, vitamin A dapat membantu menyembuhkan bekas luka dan membantu pertumbuhan kulit baru.
Tretinoin juga sering diresepkan untuk mengatasi keriput, bintik-bintik penuaan, dan yang pasti bekas luka. Tretinoin bisa membantu kulit Anda menghasilkan kolagen, yang mana berperan penting untuk menutup jaringan parut bekas luka. Namun, kembali lagi pada ukuran, kedalaman, dan warna pada bekas luka yang Anda miliki.
Dokter mungkin akan menyarankan untuk krim yang mengandung tretinoin setidaknya dua kali seminggu atau lebih sering. Perlu diperhatikan juga, bahwa tretinoin dapat menyebabkan kulit jadi sensitif terhadap sinar matahari. Untuk itu, disarankan bagi Anda untuk menggunakan krim yang mengandung tretinoin di malam hari sebelum tidur guna mengurangi risiko pada kulit akibat paparan sinar matahari.
2. Maderma
Maderma adalah salah satu merek obat yang disetujui untuk dalam menghilangkan bekas luka oleh American Academy of Dermatology. Maderma ini mengandung PEG-4, lidah buaya, dan ekstrak bawang yang bermanfaat baik untuk kulit. Maderma juga bisa membantu melindungi kulit Anda dari sinar matahari, dengan formulasi dengan SPF 30.
Menurut American Academy of Dermatology, Maderma bisa melindungi kulit Anda secara efektif dari sinar matahari, oleskan ke kulit Anda setidaknya setengah jam sebelum pergi ke luar rumah. Jika Anda berada di luar untuk waktu yang lama atau terlibat dalam aktivitas air, American Academy of Dermatology merekomendasikan untuk mengoleskan kembali obat ini pada bekas luka atau bagian tubuh lainnya setiap dua jam untuk menghilangkan bekas luka secara cepat.
3. Obat yang mengandung hydroquinone
Hydroquinone adalah salah satu zat yang umumnya digunakan untuk memutihkan kulit. Selain itu, hydroquinone juga bisa meringankan munculnya bekas luka. Obat yang mengandung Hydroquinone, biasanya tersedia di apotek atau toko obat dengan takaran sebanyak 2 persen di tiap kemasan dengan merek yang berbeda.
Untuk luka atau kekuatan yang lebih kuat, dokter kulit Anda bisa memberi resep hydroquinone dengan takaran hingga 4 persen. Karena krim ini memiliki efek pencerah kulit, ia juga bisa berfungsi untuk memudarkan bintik-bintik bekas luka dan bintik-bintik penuaan. Saat menggunakan hydroquinone, hindari kontak dengan sinar matahari atau gunakan tabir surya jika beraktivitas di luar ruangan.
Perlu diingat juga, bahwa hydroquinone mengandung sodium metabisulphite, yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah bagi orang dengan kulit sensitif. Saat memakai hydroquinone, hindari pemakaian produk yang mengandung hidrogen peroksida dan benzoyl peroxide karena dapat bereaksi dan menyebabkan noda gelap di kulit.
4. Obat antibiotik minum
Khusus untuk bekas luka yang disebabkan karena jerawat, mulai dari yang sedang sampai parah, Anda mungkin memerlukan obat antibiotik minum (oral) untuk mengurangi bakteri dan melawan peradangan dari dalam tubuh. Biasanya dokter akan mengobati jerawat dengan memberikan resep adalah tetrasiklin.
Perlu diingat, ketika minum obat antibiotik untuk menghilangkan bekas luka, Anda tidak boleh terus menerus mengonsumsinya dalam jangka panjang. Hal ini bisa menyebabkan tubuh mengalami resistensi atau kebal pada antibiotik.
Antibiotik paling baik digunakan dengan retinoid topikal dan peroksida benzoil. Studi telah menemukan bahwa menggunakan peroksida benzoil topikal bersama dengan antibiotik oral dapat mengurangi risiko pengembangan resistensi antibiotik. Antibiotik dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit perut dan pusing. Obat ini juga meningkatkan kulit jadi sensitif pada sinar matahari.
0 Response to "4 Jenis Obat untuk Menghilangkan Bekas Luka, dari Krim Sampai Antibiotik"
Post a Comment