6 Penyebab Payudara Terasa Sakit, Selain Gejala PMS (Apakah Tanda Kanker?)


Selama ini Anda selalu diajarkan untuk waspada bahwa rasa sakit di payudara bisa menjadi pertanda masalah kesehatan. Mungkinkah nyeri payudara ini tanda kanker payudara?

Apakah rasa sakit di payudara selalu tanda kanker?

Kecil kemungkinannya rasa sakit di payudara yang Anda alami adalah tanda kanker. Nyeri payudara bukan merupakan gejala umum kanker payudara. Bahkan umumnya, rasa sakit di payudara merupakan hasil dari perubahan normal yang terjadi pada payudara Anda. Kebanyakan kasus nyeri di payudara terkait dengan gejala sindrom premenstruasi alias PMS. Namun begitu, ada beberapa penyebab lainnya kenapa payudara terasa sakit.

Ukuran payudara besar

Seringnya tidak disadari, ukuran payudara besar bisa menjadi penyebabnya. Bahkan, seorang ahli penyakit dalam, dokter Jomo James, menyebutkan bahwa rasa sakit akibat ukuran payudara ini bisa menjalar hingga ke area punggung dan leher karena jumlah lemak yang cukup bertumpu di bagian tubuh atas Anda.

Penumpukan berat di area dada ini juga akan membuat postur tubuh cenderung membungkuk (lordosis) demi menahan berat badan tersebut. Gejala yang umum terjadi pada orang yang memiliki lordosis adalah nyeri otot.

Wanita dengan ukuran payudara besar mungkin mengalami nyeri payudara yang berkaitan dengan ukuran payudara. Mereka juga mungkin mengalami masalah lain, seperti sakit punggung dan nyeri bahu.

Masalah pada struktur payudara

Rasa sakit di payudara bisa terjadi akibat perubahan yang terjadi pada saluran susu atau kelenjar susu. Hal ini bisa disebabkan karena adanya kista payudara, trauma payudara sebelum operasi payudara, atau faktor lain yang terlokalisir ke payudara yang bisa menyebabkan payudara terasa nyeri.

Perubahan hormon

Peningkatan hormon estrogen dan progesteron saat menstruasi dan trimester awal kehamilan seringkali menyebabkan rasa nyeri pada payudara. Bedanya, nyeri payudara akibat PMS akan mereda begitu menstruasi Anda selesai, sementara rasa sakit di payudara karena kehamilan bisa terus berlangsung selama hormon kehamilan progesteron masih terus meningkat selama usia kehamilan Anda.

Selain itu, wanita juga bisa mengeluhkan rasa sakit di payudara selama usia menopause. Menjelang masuk usia menopause, hormon progesteron dan estrogen terus mengalami naik-turun. Ketika hormon-hormon ini melonjak, jaringan payudara akan mengalami perubahan yang dapat membuat payudara terasa nyeri. Nyeri payudara dapat menghilang setelah hormon kembali stabil dan melewati masa menopause.

Efek samping obat

Obat kesuburan wanita dan pil KB, dapat menyebabkan payudara terasa nyeri. Efek samping ini juga dapat Anda alami dari penggunaan obat antidepresan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor).

Ketidakseimbangan asam lemak

Ketidakseimbangan asam lemak dalam sel tubuh dapat mempengaruhi jaringan payudara menjadi lebih sensitif terhadap pengaruh hormon sehingga bisa menyebabkan nyeri pada payudara.

Penyebab lainnya

Nyeri payudara bisa diakibatkan oleh rutinitas olahraga yang terlalu keras, mengangkat atau menarik barang berat, hingga memakai bra dengan ukuran yang tidak pas. Semua hal ini disebabkan oleh otot pektoral di bawah payudara yang tertarik. Untuk mengatasi hal ini, tempelkan koyo panas dan konsumsi obat pereda nyeri.

Kapan harus ke dokter?

Sebagian besar rasa sakit di payudara akan hilang dengan sendirinya atau dapat diobati dengan mudah pakai obat pereda nyeri.

Namun, jika rasa sakit di payudara tidak juga hilang dalam satu atau dua minggu, maka Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika nyeri di payudara disertai dengan gejala lain seperti benjolan pada puting susu, atau tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan bengkak.

SUMBER

0 Response to "6 Penyebab Payudara Terasa Sakit, Selain Gejala PMS (Apakah Tanda Kanker?)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel