Kenali Tortikolis, Kondisi Saat Kepala Bayi Terus Miring ke Satu Sisi
Mendapati si kecil bergerak dengan bebas pasti membuat hati Anda bahagia. Namun, jika orangtua memergoki kepala anak miring ke satu sisi dalam waktu yang lama, rasa khawatir pasti menghampiri. Kemungkinan, kondisi ini disebabkan oleh tortikolis. Apa itu tortikolis pada bayi?
Apa itu tortikolis?
Tortikolis tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga bisa dialami oleh anak-anak dan bayi. Kondisi ini menandakan terpelintirnya leher bayi sehingga ia tidak dapat menggerakkan kepala dengan bebas.
Kondisi ini terjadi karena otot-otot di sekitar leher yang disebut sternocleidomastoid (SCM) memendek dan tegang.
Akibatnya, otot tidak dapat memanjang dan membantu menggerakan kepala bayi ke arah berlawanan. Inilah sebabnya bayi akan terlihat memiringkan kepala ke salah satu sisi dalam waktu yang lama.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab memendek dan menegangnya otot di sekitar leher bayi.
Namun, para ahli percaya jika ini terjadi akibat posisi abnormal bayi saat berada di dalam kandungan, seperti posisi sungsang (posisi kepala tidak berada di mulut rahim).
Selain itu, penggunaan forsep atau alat penyedot untuk membantu persalinan juga bisa menimbulkan ketegangan pada otot-otot di sekitar leher bayi.
Apa saja gejala tortikolis pada bayi?
Bayi yang mengalami kondisi ini umumnya dapat beraktivitas dengan normal seperti bayi lainnya. Hanya saja mereka akan kesulitan jika harus melakukan gerakan yang melibatkan kepala.
Beberapa tanda dan gejala leher bayi terpelintir, antara lain:
- Bayi cenderung memiringkan kepala pada satu sisi. Pada bayi baru lahir, tanda ini sangat sulit dideteksi.
- Ketika menyusui, hanya mau pada satu payudara.
- Terlihat berusaha keras untuk memalingkan kepala sepenuhnya
- Beberapa bayi dengan kondisi ini mungkin memiliki benjolan kecil di area otot yang memendek dan menegang. Benjolan akan hilang ketika tortikolis sudah membaik.
Bisakah tortikolis pada bayi disembuhkan?
Untuk dapat menyembuhkan, perawatan dokter adalah cara yang tepat. Semakin cepat perawatan dilakukan, waktu pemulihan pun juga lebih cepat.
“Dokter akan membantu orangtua cara memosisikan bayi, memberikan pijatan dan peregangan. Orangtua juga bisa mengikutsertakan anak menjalani terapi fisik. Setelahnya, perawatan bisa dilanjutkan di rumah,” jelas David Burke, seorang dokter anak di Cleveland Clinic.
Seorang dokter osteopati juga dapat membantu menerapkan terapi manipulatif pada bayi. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan teknik pijatan yang lembut untuk meluruskan dan mengembalikan otot yang bermasalah.
Pada kasus yang cukup parah, terapi ini mungkin akan dijalani bayi selama tiga bulan.
Perawatan tortikolis pada bayi juga dapat dilakukan dengan teknik reposisi. Ini bisa dilakukan oleh orangtua atau anggota keluarga di rumah.
Caranya, pancing bayi untuk menggerakkan kepalanya sendiri ke arah yang berlawanan (arah kepala yang tidak bisa digerakkan bayi). Misalnya, mengiming-imingi bayi mengikuti arah mainan yang ia sukai.
Jika perawatan yang telah disebutkan tidak berhasil, dokter mungkin akan menyarankan bayi Anda menggunakan perangkat khusus yang disebut dengan frequency specific-microcurrent.
Perangkat ini mengalirkan arus listrik rendah untuk mengendurkan otot leher yang memendek dan menegang.
Akan tetapi, perawatan ini hanya boleh dilakukan oleh bayi berusia di atas 3 bulan.
Jika anak Anda berusia lebih besar dan mengalami kondisi tortikolis yang lebih parah, penyuntikan botulinum toxin akan dilakukan. Tujuannya untuk menjaga leher agar tidak terlalu aktif berkontraksi.
The post Kenali Tortikolis, Kondisi Saat Kepala Bayi Terus Miring ke Satu Sisi appeared first on Hello Sehat.
0 Response to "Kenali Tortikolis, Kondisi Saat Kepala Bayi Terus Miring ke Satu Sisi"
Post a Comment